Senin, 09 September 2013

PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI MANUSIA PURBA DI SANGIRAN DAN TRINIL



PERTEMUAN KE-3


1.      Dalam bentuk  LM menayangkan gambar-gambar


2.   Siswa diberi kesempatan bertanya tentang penemuan manusia purba di Indonesia
3.  Kelompok 1 s.d 8 melakukan kajian tentang perbedaan ciri fisik manusia purba yang ditemukan di Sangiran dan Trinil
4.     Hasil kajian dilaporkan dalam lisan dan tulisan

Catatan : Bagi siswa smansa yang telah mengikuti KBM pertemuan ke-3 silahkan perwakilan kelompok mendeskripsikan tulisan hasil kajiannya


Artikel Terkait:

20 komentar:

  1. Kelompok 1 X Alam 2

    1. Ciri-ciri megantropus palaeojavanicus:
    a) memiliki tulang pipi yang tebal,
    b) memiliki otot rahang yang kuat,
    c) tidak memiliki dagu,
    d) memiliki tonjolan belakang yang tajam,
    e) memiliki tulang kening yang menonjol,
    f) memiliki perawakan yang tegap,
    g) memakan tumbuh-tumbuhan, dan
    h) hidup berkelompok dan berpindah-pindah.

    2.Pithecanthropus

    Pithecantropus Erectus
    Artinya: manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang bagian atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.

    a)Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    b)Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
    c)Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
    d)Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    e)Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
    f)Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    g)Bentuk hidung tebal
    h)Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
    i)Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang

    3. Homo

    ---Homo Soloensis---

    Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.

    Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

    a) Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
    b) Tinggi badan antara 130 – 210 cm
    c) Otot tengkuk mengalami penyusutan
    d) Muka tidak menonjol ke depan
    e) Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna

    Jadi perbedaan antara ketiga jenis manusia purba yaitu pada tingkatan kesempurnaan fisik dan volume otaknya.

    BalasHapus
  2. Kelompok 4 X Alam 2

    Ciri-ciri manusia purba :

    1. Manusia Megantropus
    Ciri-ciri manusia Megantropus :
    • Memiliki rahang yang kuat
    • Badan tegap dan kekar
    • Otot badan besar
    • Tulang pipi yang tebal
    • Tonjolan kening menyolok ke depan
    Jenis-jenis Manusia Megantropus :

    - Megantropus paleojavanicus

    ciri-cirinya :
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan belakang yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan



    2. Manusia Phitecanthropus
    Ciri-ciri manusia Phitecantropus :
    • Tinggi badan sekitar 165-180 cm
    • Badan tegap tetapi tidak setegap Meganthropus
    • Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
    • Berjalan tegak tetapi belum sempurna
    • Volume otaknya antara 750 s/d 900 cc
    Jenis-jenis manusia Phitecantropus

    ciri-cirinya :
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
    • Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bentuk hidung tebal
    • Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang


    Pithecanthropus robustus disebut juga Pithecanthropus mojokertensis.
    ciri-cirinya :
    • Tinggi badan sekitar 165-180 cm
    • Volume otak berkisar antara 750-1000 cc
    • Bentuk tubuh & anggota badan tegap
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
    • Geraham besar dengan rahang yang kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal
    • Bagian belakang kepala tampak menonjol

    3. Golongan manusia homo
    Ciri-ciri golongan manusia homo:
    • Volume/isi tengkorak 1000 s/d 2000 cc
    • Alat pengunyah, rahang gigi dan otot tengkuk sudah mengecil
    • Muka tidak begitu menonjol ke depan
    • Berjalan dan berdiri sudah tegak
    • Sudah menciptakan alat-alat dari batu dan tulang
    • Tinggi badan berkisar 130-210 cm
    Jenis-jenis manusia homo :
    1. Homo Soloensis (manusia dari Solo), fosil ini ditemukan di Ngandong, lembah
    Bengawan Solo oleh Ter Haar dan Oppenorth.
    2. Homo Wajakensis (manusia dari Wajak), fosil ini ditemukan pada tahun 1889 oleh Eugene Debois. Homo Wajakensis mirip dengan penduduk asli Australia dan setingkat dengan Homo Soloensis.
    3. Homo Sapiens (manusia cerdas). Jenis manusia purba ini paling maju dan dikatakan sebagai cikal bakal nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari Yunan.



    BalasHapus
  3. Tugas sej. Indo kelompok 6:
    1. F Ghina F
    2. Ghea S A
    3. Moch. Jhody A G
    4. Muhammad Wildan
    5. Puspa P
    X alam 2

    Perbedaan Manusia Purba di Indonesia:

    1. Homo Wajakensis
    Homo Wajakensis adalah salah satu jenis fosil manusia purba dari genus homo yang berasal dari masa Plestosin (Diluvium) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kenal lebih dekat yuk, si Homo Wajakensis ini!

    Arti Nama
    Manusia Wajak
    Konon, dinamakan begini karena ditemukan di daerah Wajak.

    Tanggal dan Tahun Penemuan, serta Penemunya
    Wajak, Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur
    Tahun 1889
    Oleh Van Riestchoten, yang kemudian diteliti oleh Eugene Dubois.

    Perkiraan Tahun & Masa Hidup
    Sekitar 40.000 - 25.000 tahun yang lalu
    Hidup di masa Plestosin (Diluvium)


    Ciri Ciri Fisik :
    • Muka datar dan lebar
    • Hidung lebar dan bagian mulut menonjol (maju)
    • Dahinya agak miring dan diatas mata terdapat busur dahi yang nyata
    • Pipinya menonjol ke samping
    • Kapasitas otak mencapai 1300 cc
    • Berat badan dari 30 - 150 kg
    • Tinggi badan 130 - 210 cm
    • Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
    • Perawakannya masih seperti kera
    • Sudah berdiri tegak
    • Homo Wajakensis telah menunjukkan progres yang sangat signifikan! Salah satunya adalah Homo Wajakensis sudah mampu memasak makanannya, walaupun masih sederhana.

    Source: http://homowajakensis.blogspot.com/2012/11/apa-itu-homo-wajakensis.html






    2. Meganthropus Paleojavanicus
    Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba yang tertua di Indonesia. Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata-kata berikut ini:
    1. Mega yang artinya adalah "besar".
    2. Anthropus yang artinya adalah "manusia".
    3. Paleo yang artinya adalah "paling tua/tertua".
    4. Javanicus yang artinya adalah "Jawa".
    Jadi Meganthropus Paleojavanicus artinya adalah "manusia bertubuh besar yang paling tua dari Pulau Jawa". Meganthropus Paleojavanicus diperkirakan hidup pada dua juta tahun yang lalu. Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus adalah sebagai berikut:
    1. Memiliki tulang rahang yang kuat
    2. Tidak memiliki dagu
    3. Menunjukkan ciri-ciri manusia tetapi lebih mendekati kera.
    4. Berbadan besar dan tegap
    Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 di daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Oleh karena temuan-temuan dari fosil Meganthropus ini masih sangat sedikit, maka sukar menempatkan dengan pasti kedudukannya dalam evolusi manusia dan hubungannya dengan Pithecanthropus. Selesailah postingan ini semoga menambah ilmu dan bermanfaat bagi anda. Lain kali saya akan posting mengenai manusia purba yang lain. Sampai jumpa.

    Source: http://sejarahnusantarakita.blogspot.com/2011/04/tentang-manusia-purba-meganthropus.html










    3. Pithecanthropus Mojokertensis
    Pithecanthropus Mojokertensis itu artinya manusia kera dari Mojokerto.
    Itu sebenarnya cuma salah satu jenis dari phitecanthropus yang ditemukan Ralph von Koeningswald di Mojokerto tahun 1936 dalam rupa fosil anak- anak. Disebut juga Pithecanthropus Robustus.
    Pithecanthropus secara tipologi berada pada lapisan Pucangan dan Kabuh. Umurnya diperkirakan 30.000- 2 juta tahun.
    Ciri- ciri pithecanthropus:
    1. Tinggi: 165- 180
    2. Badan tegap, tidak setegap Meganthropus
    3. Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus
    4. Hidung lebar dan tonjolan di kening melintang sepanjang pelipis
    5. Tidak berdagu
    6. Makanannya tumbuhan dan hewan hasil buruan

    Source: http://alfaroby.wordpress.com/2009/06/12/pithecanthropus-mojokertensis/

    BalasHapus
  4. Ciri-ciri fisik manusia purba yang ditemukan di Indonesia
    oleh : kelompok 8
    Kelas : X Alam 2
    Anggota :
    - Pandu
    - Sofie
    - Yudha
    - Windiyanti
    - Yanti

    jenis-jenisnya manusia purba yang ditemukan di Indonesia yaitu:

    1. Homo sapiens diteliti oleh Van Reictshotten.

    Salah satu ciri-cirinya yaitu volume otaknya sekitar 1200cc

    2. Meganthropus paleojavanicus

    Ditemukan oleh Ralph von Koeningswald pada tahun 1936-1941 di daerah Sangiran (Kabupaten Sragen, Jawa Tengah).

    Ciri-cirinya:
    - Dianggap paling tua (hidup antara 2 sampai 1 juta tahun yang lalu)
    - bentuk fisik yang besar
    - Rahang bawah mempunyai batang yang sangat tegap dan geraham yang besar
    - Makanannya tumbuhan
    - Muka terkesan kuat
    - Tulang pipi tebal
    - Tonjolan kening mencolok
    - Tonjolan belakang kepala tajam
    - Volume otaknya sekitar 1000cc
    - Otot-otot tengkuk kuat dan
    - Perawakan yang tegap

    3. Pithecanthropus mojokertensis atau Pithecanthropus robustus

    Ditemukan oleh Weidenreich dan Ralph von Koeningswald pada tahun 1936 di daerah Perning, Mojokerto, Jawa Timur.Penemuan ini berupa fosil purba anak-anak.

    Ciri-ciri fosil tersebut yaitu :

    - berusia sekitar 6 tahun
    - Isi tengkoraknya sekitar 650cc dan akan mencapai 1000cc setelah ia menjadi dewasa
    - Adanya ruang di antara gigi seri ramping dan taring, serta
    - Adanya tiga buah akar geraham muka pertama pada rahang atasnya 3 buah.Baik rahang atas maupun rahang bawah, memiliki ciri-ciri gigi geraham kedua sebagai gigi yang terbesar dan gigi depan yang kecil.

    4. Pithecanthropus erectus (manusia kera)

    Ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di desa Trinil,Lembah Bengawan Solo, Jawa Tengah.
    Ciri-cirinya:

    - Rahangnya menonjol ke depan
    - Terdapat tonjolan kening di dahi
    - Dagu tidak ada
    - Hidung lebar
    - Pipi menonjol ke depan dan ke samping
    - Leher tegap dan miring ke belakang
    - Alat pengunyah cukup kuat
    - Badan tegap dan
    - Volume otaknya antara kera dengan manusia

    5. Pithecanthropus soloensis (manusia kera dari Solo)

    Ditemukan oleh Ter Haar, Oppenoorth dan Ralph von Koeningswald di desa Ngandong, Lembah Bengawan Solo, pada tahun 1931-1933.
    Ciri-cirinya ;
    - Tengkorak lonjong, tebal dan masif
    - Dahi lebih berisi
    - Akar hidungnya lebar
    - Rongga matanya sangat panjang
    - Volume otaknya sekitar 1250cc

    6. Homo wajakensis

    Ditemukan olehVan Reictshotten, pada tahun 1889, di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur.Homo Wajakensis merupakan Homo sapiens pertama di Asia.

    Ciri-cirinya :

    - Memiliki tengkorak besar dengan volume 1630cc
    - Mukanya datar dan lebar
    - Akar hidungnya lebar
    - Bagian mulutnya sedikit menonjol
    - Dahinya agak miring
    - Di atas rongga matanya terdapat busur kening yang nyata
    - Rahangnya tergolong masif
    - Memiliki gigi yang besar
    - Tubuhnya berdiri tegak dengan tinggi sekitar 173 cm.



    (semoga ini lengkap)

    sumber : http://dahriiskandar.blogspot.com/2008/08/penemuan-manusia-purba.html

    BalasHapus
  5. Tugas Sejarah Indonesia (Manusia Purba di Sangiran dan Trinil)
    Kelompok : 6
    Kelas : X Alam 1
    Anggota :
    - Galuh Asista
    - Weby Rahmawati
    - Woro Dyah D.
    - Yoshua Serbujaya S.
    - Yunus Ahmad F.

    1. Pithecanthropus Erectus
    • Berjalan tegak
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Berat badan sekitar 100 kg
    • Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
    • Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bentuk hidung tebal dan lebar
    • Tidak berdagu
    • Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
    • Hidup di zaman 1 – 25 juta tahun yang lampau
    • Ditemukan di Trinil, Ngawi, JaTim 1890 oleh Eugene Debois
    • Mengumpulkan makanan dengan berburu
    • Makanan daging dan tumbuhan
    • Berasal dari lapisan Pleistosen

    2. Pithecanthropus Mojokertensis
    • Tinggi 165- 180 cm
    • Badan tegap, tidak setegap Meganthropus
    • Memiliki tulang rahang dan geraham yang kuat
    • Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus
    • Hidung lebar dan tonjolan di kening melintang sepanjang pelipis
    • Tidak berdagu
    • Volume otak belum sempurna hanya 750cc – 1.300cc
    • Tulang atas tengkorak tebal dan berbentuk lonjong
    • Memiliki bentuk alat pengunyah dan tengkuk yang lebih kecil dari manusia homo.
    • Makanannya tumbuhan dan hewan hasil buruan
    • Ditemukan di Mojokerto oleh Von Koeningswald tahun 1936
    • Berasal dari lapisan Pucangan dan Kabuh
    • Umurnya 30.000-2 juta tahun lampau

    3. Pithecanthropus Robustus
    • Tinggi badan sekitar 165-180 cm
    • Volume otak berkisar antara 750-1000 cc
    • Bentuk tubuh & anggota badan tegap
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
    • Geraham besar dengan rahang yang kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal
    • Bagian belakang kepala tampak menonjol
    • Cara mengumpulkan makanan (food gathering)
    • Ditemukan oleh Von Koeningswald dan F. Weidenreich di Trinil, lembah Bengawan Solo, JaTim tahun 1939
    • Berasal dari lapisan pleistosen bawah
    • Von Koeningswald menganggap Pithecanthropus Robustus sama dengan Pithecanthropus Mojokertensis
    • Fosil berupa fosil anak 5/6 tahun

    4. Homo Wajakensis
    • Muka datar dan lebar
    • Hidung lebar dan mulut menonjol (maju)
    • Dahinya miring dan di atas mata terdapat busur dahi yang nyata
    • Pipinya menonjol ke samping
    • Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang
    • Kapasitas otak 1350 cc-1450 cc
    • Berat badan 30-150 kg
    • Tinggi badan 130-210 cm
    • Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
    • Perawakan masih mirip kera
    • Mampu memasak namun sederhana
    • Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya
    • Ditemukan di daerah Wajak, Tulungagung, JaTim tahun 1889 oleh Van Riestchoten dan diteliti oleh Eugene Debois
    • Hidup sekitar 40.000 -25.000 tahun yang lalu di masa Pleistosin (Diluvium)

    5. Meganthropus Palaeojavanicus
    • Gigi dan rahangnya besar dan kuat
    • Tulang pipi tebal
    • Otot kunyah kuat
    • Memiliki tonojolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan belakang yang tajam
    • Tidak berdagu
    • Perawakan tegak/tegap dan kekar
    • Memakan jenis tumbuhan dan buah-buahan
    • Cara mengumpulkan makanan (food gathering)
    • Berasal dari lapisan Pleistosen bawah
    • Hidup 2-1 juta tahun lalu
    • Ditemukan oleh Von Koeningswald di Sangiran, lembah Bengawan Solo tahun 1936-1941

    6. Homo Sapiens
    • Tinggi tubuh 130-210 cm
    • Otak lebih berkembang dari pada Meganthropus dan pithecanthropus.
    • Volume otak antara 1000 cc-1300 cc
    • Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
    • Tonjolang kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
    • Dahi lebih curam, tulang alis lebih besar
    • Sudah tidak berbulu
    • Berdiri tegak dan berjalan tegak
    • Disebut manusia berbudaya
    • Tidak berburu tapi berternak dan bercocok tanam
    • Ditemukan di Wajak, dekat Tulungagung, JaTim oleh Van Rietschoten
    • Hidup sekitar 40.000 -25.000 tahun yang lalu di masa Pleistosin (Diluvium)
    • Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. TUGAS SEJARAH INDONESIA ( MANUSIA PURBA DI SANGIRAN DAN TRINIL )
    KELOMPOK 4 X IPA 1
    - AULIA
    - MICAHEL
    - EVANI
    - ULFAH
    - RANTI

    Pithecantropus Erectus
    Artinya: manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang bagian atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
    o Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    o Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
    o Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
    o Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    o Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
    o Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    o Bentuk hidung tebal
    o Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
    o Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
    Meganthropus Paleojavanicus
    o Memiliki tulang pipi yang tebal
    o Memiliki otot kunyah yang kuat
    o Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    o Memiliki tonjolan belakang yang tajam
    o Tidak memiliki dagu
    o Memiliki perawakan yang tegap
    o Memakan jenis tumbuhan

    Ciri-ciri Homo Wajakensis sebagai berikut :
    a. Muka datar dan lebar,
    b. Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol,
    c. Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata,
    d. Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang, dan
    e. Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan pipinya menonjol ke samping.
    Fosil Homo wajakensis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois.
    Ciri Homo Sapiens
    • Volume otak antara 1000-1200 cc
    • Tinggi badan antara 130-210 cm.
    • Otot tengkuk mengalami penyusutan
    • Tulang rahangnya sudah tidak terlalu kuat
    • Keningnya tidak menonjo ke depan
    • Berdiri tegak dan berjalan tegak
    • Dagu dan tulang rahangnya biasanya kuat.

    Pithecanthropus robustus

    berasal dari kata Pitheciane=kera, Anthropos=manusia, Robustus=Kuat. Jadi dapat disimpulkan pithecanthropus robustus adalah manusia kera yang besar dan kuat tubuhnya ditemukan tahun 1936 oleh Von Koeningswald di Trinil tepi sungai Bengawan Solo.
    Dan ditemukan pada plestosen bawah ( lapisan bawah ). Pithecanthropus robustus disebut juga Pithecanthropus mojokertensis.
    ciri-cirinya :
    • Tinggi badan sekitar 165-180 cm
    • Volume otak berkisar antara 750-1000 cc
    • Bentuk tubuh & anggota badan tegap
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
    • Geraham besar dengan rahang yang kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal
    • Bagian belakang kepala tampak menonjol

    Ciri-ciri Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis
    Ciri-ciri Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis antara lain adalah:
    1. Memiliki badan yang tegap
    2. Memiliki tinggi badan antara 165 – 180 cm
    3. Memiliki tulang rahang dan geraham yang kuat
    4. Memiliki bentuk kening yang menonjol
    5. Tidak memiliki dagu (menyerupai tengkorak manusia)
    6. Volume otak belum sempurna hanya 750cc – 1.300cc
    7. Tulang atas tengkorak tebal dan berbentuk lonjong
    8. Memiliki bentuk alat pengunyah dan tengkuk yang lebih kecil dari manusia homo.

    Fosilnya ditemukan di Perning (Mojokerto) Jawa Timur tahun 1936 - 1941.

    BalasHapus
  8. Tugas Sejarah Indonesia
    (Manusia Purba di Sangiran dan Trinil)

    Kelompok : 5
    Kelas : X Alam 1
    Anggota :
    - Firman Setia N.
    - Dinda Niken
    - Intan Suci K. P.
    - Madiha Rabbania Shaliha
    - Nisrina Salsabila Shafa



    A. Pithecantropus Erectus

    1. Tinggi badan sekitar 165-180 cm
    2. Volume otak berkisar antara 750-1350 cc
    3. Bentuk tubuh dan anggota badan tetap
    4. Alat pengunyah sangat kuat
    5. Bentuk geraham kuat dengan rahang yang kuat
    6. Tonjolan kening tebal
    7. Hidung tebal
    8. Bagian belakang kepala menonjol


    B. Pithecanthropus robustus disebut juga Pithecanthropus mojokertensis.

    • Tinggi badan sekitar 165-180 cm
    • Volume otak berkisar antara 750-1000 cc
    • Bentuk tubuh & anggota badan tegap
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
    • Geraham besar dengan rahang yang kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal
    • Bagian belakang kepala tampak menonjol


    C. Homo Robustus
    arti dari Robustus itu sendiri adalah manusia kera yang besar dan kuat tubuhnya ditemukan tahun 1936 di Sangiran lembah Sungai Bengawan Solo.Fosil kaum homo yang ini ditemukan Von Koenigswald


    D. Homo Wajakensis

    1. mempunyai tinggi sekitar 130-210cm
    2. berat badan antara 30-150 kg
    3. volume otaknya mencapai 1300cc


    E. Meghantropus Palaeojavanicus

    1. Memiliki tubuh yang kekar dan tegap
    2. Rahang yang besar
    3. Memiliki bentuk geraham seperti manusia tetapi tidak berdagu seperti kera
    4. Memiliki tulang pipi yang tebal
    5. Ada tonjolan di kening dan belakang kepalanya
    6. Makanan pokok tumbuh-tumbuhan
    7. Hidup pada 2 –1 juta tahun yang lalu.


    F. Homo Sapiens
    1. Volume otak antara 1000-1200 cc
    2. Tinggi badan antara 130-210 cm.
    3. Otot tengkuk mengalami penyusutan
    4. Tulang rahangnya sudah tidak terlalu kuat
    5. Keningnya tidak menonjo ke depan
    6. Berdiri tegak dan berjalan tegak
    7. Dagu dan tulang rahangnya biasanya kuat.

    BalasHapus
  9. Tugas Sejarah Indonesia
    Manusia Purba di Sangiran dan Trinil

    Kelompok : 1
    Kelas : X Alam 1
    Anggota :
    - Febriyanti N
    - Ilmi Adha I
    - M Andzar Anshori
    - M.Ridwan Aulia
    - Reiza Ramadhan

    A. Pithecanthropus Erectus
    1. Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    2. Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
    3. Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap megantropus
    4. Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    5. Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
    6. Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    7. Bentuk hidung tebal
    8. Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
    9. Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang


    B. Pithecanthropus Mojokertensis
    1. Memiliki badan yang tegap
    2. Memiliki tinggi badan antara 165 – 180 cm
    3. Memiliki tulang rahang dan geraham yang kuat
    4. Memiliki bentuk kening yang menonjol
    5. Tidak memiliki dagu (menyerupai tengkorak manusia)
    6. Volume otak belum sempurna hanya 750cc – 1.300cc
    7. Tulang atas tengkorak tebal dan berbentuk lonjong
    8. Memiliki bentuk alat pengunyah dan tengkuk yang lebih kecil dari manusia homo.

    Pithecanthropus mojokertensis atau manusia kera dari Mojokerto, ditemukan di daerah Perning, Mojokerto, pada 1936 – 1941 oleh Von Keonigswalg. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak anak-anak berusia sekitar 6 tahun. Walaupun ditemukan lebih muda dari Pithecanthropus erectus oleh Dubois, fosil Pithecanthropus mojokertensis ditafsir merupakan jenis manusia purba yang lebih tua usianya dibandingkan dengan yang lain.


    C. Homo Wajakensis
    Arti Nama:
    Manusia Wajak
    Konon, dinamakan begini karena ditemukan di daerah Wajak.

    Tanggal dan Tahun Penemuan, serta Penemunya:
    Wajak, Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur
    Tahun 1889
    Oleh Van Riestchoten, yang kemudian diteliti oleh Eugene Dubois.

    Perkiraan Tahun & Masa Hidup:
    Sekitar 40.000 - 25.000 tahun yang lalu
    Hidup di masa Plestosin (Diluvium)

    Ciri Ciri Fisik:
    - Muka datar dan lebar
    -Hidung lebar dan bagian mulut menonjol (maju)
    -Dahinya agak miring dan diatas mata terdapat busur dahi yang nyata
    -Pipinya menonjol ke samping
    -Kapasitas otak mencapai 1300 cc
    -Berat badan dari 30 - 150 kg
    -Tinggi badan 130 - 210 cm
    -Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
    -Perawakannya masih seperti kera
    -Sudah berdiri tegak

    Wajakensis ditemukan di lereng pegunungan karst di barat laut campurdarat, dekat tulungagung, Jawa timur.

    D. Meganthropus Paleojavanicus
    1. Memiliki tubuh yang kekar dan tegap
    2. Rahang yang besar
    3. Memiliki bentuk geraham seperti manusia tetapi tidak berdagu seperti kera
    4. Memiliki tulang pipi yang tebal
    5. Ada tonjolan di kening dan belakang kepalanya
    6. Makanan pokok tumbuh-tumbuhan
    7. Hidup pada 2 –1 juta tahun yang lalu.

    E. Pithecanthropus Robustus
    PENEMU : Von Koeningswald dan F. Weidenreich
    SITUS : Trinil-Sangiran, Lembah Bengawan Solo
    TAHUN PENEMUAN : 1939
    ARTI NAMA : Manusia kera yang kuat
    MASA : Pleistosen Bawah
    CIRI-CIRI :
    -Tinggi badan sekitar 165 180 cm
    -Volume otak berkisar antara 750 1000 cc
    -Bentuk tubuh & anggota badan tegap
    -Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
    -Geraham besar dengan rahang yang kuat
    -Bentuk tonjolan kening tebal
    -Bagian belakang kepala tampak menonjol


    F.Homo Sapiens
    -Volume otak antara 1000-1200 cc
    -Tinggi badan antara 130-210 cm.
    -Otot tengkuk mengalami penyusutan
    -Tulang rahangnya sudah tidak terlalu kuat
    -Keningnya tidak menonjo ke depan
    -Berdiri tegak dan berjalan tegak
    -Dagu dan tulang rahangnya biasanya kuat.

    BalasHapus
  10. MANUSIA PURBA DARI SANGIRAN DAN TRINIL
    Tugas Sejarah Indonesia
    (ciri-ciri fisik manusia purba)

    kelas : X IPA 1
    Kelompok : 2
    Anggota :
    - ADIGUNA CIPTAWAN
    - ANITA NURUL PUTRI AMALIA
    - ARI ABDUL MAJID
    - NAGIA PUTRI MUNAJAT
    - REZA SYAIFUL RAMDHANI


    1. Pithecanthropus Erectus

    Ciri-ciri:
    • Tinggi badan sekitar 165 - 180 cm
    • Volume otak berkisar 750 - 1350 cc
    • Bentuk tubuh dan anggota badan tegap, tetapi tidak setegap Meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bentuk hidung tebal
    • Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang


    2. Homo Mojokertensis

    Ciri-ciri:
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak belum sempurna hanya 750 – 1.300 cc
    • Tulang atas tengkorak tebal dan berbentuk lonjong
    • Badan tegap, tetapi tidak setegap Meganthropus
    • Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus
    • Memiliki tulang rahang dan geraham yang kuat
    • Hidung lebar dan tonjolan di kening melintang seperti pelipis
    • Tidak berdagu
    • Makannya tumbuhan dan hewan hasil buruan


    3. Homo Robustus

    Ciri-ciri:
    • Tinggi badan sekitar 165 - 180
    • Volume otak berkisar 750 – 1000 cc
    • Bentuk tubuh dan anggota badan tegak
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
    • Geraham besar dengan rahang yang kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal
    • Bagian belakang kepala menonjol


    4. Homo Wajakensis

    Ciri-ciri:
    • Muka datar dan lebar
    • Hidung lebar dan bagian mulut menonjol (maju)
    • Dahinya agak miring dan diatas mata terdapat busur dahi yang nyata
    • Pipinya menonjol ke samping
    • Kapasitas otak mencapai 1300 cc
    • Berat badan dari 30 - 150 kg
    • Tinggi badan 130 - 210 cm
    • Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
    • Perawakannya masih seperti kera
    • Sudah berdiri tegak
    • sudah mampu memasak makanannya, walaupun masih sederhana.


    5. Meganthropus Paleojavanicus

    Ciri-ciri:
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan belakang yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki tubuh yang kekar dan tegap
    • Memiliki tulang rahang yang kuat dan besar
    • hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering)
    • Memakan jenis tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan
    • Hidup pada 2 –1 juta tahun yang lalu.


    6. Homo Sapiens

    Ciri-ciri:
    • Tinggi tubuh 130 - 210 cm
    • Volume otak antara 1000 - 1300 cc
    • Otak lebih berkembang dari pada Meganthropus dan PiThecanthropus.
    • Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
    • Tonjolang kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
    • Dagu dan tulang rahangnya biasanya kuat
    • Berdiri tegak dan berjalan tegak
    • Hidupnya berternak dan bercocok tanam

    BalasHapus
  11. Tugas Sejarah Indonesia
    MANUSIA PURBA DI SANGIRAN DAN TRINIL

    Kelompok 1 X Alam 3
    1. Anwar Nasrudin
    2. Excellent D. P.
    3. Ida Purnamasari
    4. Tia Meilani
    5. Syahrine Fitria

    A. Jenis Pithecanthropus
    1. Pithecanthropus Erectus
    Pithecanthropus Erectus berarti manusia kera yang berjalan tegak. Jenis manusia purba ini ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil, Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1891. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.

    Ciri-ciri :
    a)Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    b)Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
    c)Bentuk tubuh & anggota badan tegap
    d)Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    e)Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
    f)Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    g)Bentuk hidung tebal
    h)Bagian belakang kepala tampak menonjol
    i)Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang

    2. Pithecanthropus Mojokertensis
    Pithecanthropus Mojokertensis itu artinya manusia kera dari Mojokerto disebut juga Pithecanthropus Robustus. Ditemukan Ralph von Koeningswald di Mojokerto tahun 1936 Disebut juga Pithecanthropus Robustus.

    Ciri- ciri :
    a. Tinggi antara 165- 180
    b. Badan tegap, tidak setegap Meganthropus
    c. Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus
    d. Hidung lebar dan tonjolan di kening melintang sepanjang pelipis
    e. Tidak berdagu
    f. Makanannya tumbuhan dan hewan hasil buruan
    g. Umurnya diperkirakan 30.000- 2 juta tahun.

    B. Jenis Meganthropus
    1. Meganthropus Paleojavanicus
    Meganthropus Paleojavanicus berarti manusia raksasa dari Pulau Jawa. Jenis manusia purba ini ditemukan di Sangiran oleh von Koenigswald tahun 1936-1941.

    Ciri-ciri :
    a. Memiliki tulang pipi yang tebal
    b. Memiliki otot kunyah yang kuat
    c. Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    d. Memiliki tonjolan belakang yang tajam
    e. Tidak memiliki dagu
    f. Memiliki perawakan yang tegap
    g. Memakan jenis tumbuhan
    h. Masa hidupnya pada zaman Pleistosen Awal

    C. Jenis Homo
    1. Homo Wajakensis
    Homo Wajakensis berarti manusia dari Wajak. Fosilnya ini ditemukan pada tahun 1889 oleh Eugene Debois. Homo Wajakensis mirip dengan penduduk asli Australia dan setingkat dengan Homo Soloensis.

    Ciri-ciri :
    a. Muka datar dan lebar
    b. Hidung lebar dan bagian mulut menonjol (maju)
    c. Dahinya agak miring dan diatas mata terdapat busur dahi yang nyata
    d. Pipinya menonjol ke samping
    e. Kapasitas otak mencapai 1300 cc
    f. Berat badan dari 30 - 150 kg
    g. Tinggi badan 130 - 210 cm
    h. Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
    i. Perawakannya masih seperti kera
    j. Sudah berdiri tegak
    k. Homo Wajakensis sudah mampu memasak makanannya, walaupun masih sederhana.

    2. Homo Soloensis
    Homo Soloensis (manusia dari Solo), Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis.

    Ciri-ciri :

    a) Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
    b) Tinggi badan antara 130 – 210 cm
    c) Otot tengkuk mengalami penyusutan
    d) Muka tidak menonjol ke depan
    e) Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna

    3. Homo Sapiens
    Homo sapiens berarti manusia cerdas, jenis manusia purba ini paling maju dan dikatakan sebagai cikal bakal nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari Yunan. Jenis manusia purba ini hidup sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu.

    Ciri-ciri :
    • Tinggi tubuh 130-210 cm
    • Otak berkembang sangat signifikan dibandingkan Meganthropus dan pithecanthropus.
    • Volume otak antara 1000 cc-1300 cc
    • Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
    • Tonjolang kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
    • Tulang alis lebih besar
    • Sudah tidak berbulu
    • Berdiri tegak dan berjalan tegak
    • Tidak berburu tapi berternak dan bercocok tanam

    BalasHapus
  12. TUGAS SEJARAH INDONESIA
    manusia purba dari sangiran dan trinil

    kelompok : 8
    anggota : Ruli Julinsyah
    M. Elrizal
    Riyanti Alifa
    Viona Panin P
    Terani Virda

    Adapun fosil-fosil manusia purba yang ditemukan itu sebagai berikut.


    1. Pithecanthropus

    Pithecanthropus artinya manusia kera. Fosilnya banyak ditemukan di daerah Trinil (Ngawi), Perning daerah Mojokerto, Sangiran (Sragen, Jawa Tengah), dan Kedungbrubus (Madiun, Jawa Timur). Seorang peneliti manusia purba Tjokrohandojo bersama ahli purbakala Duyfjes menemukan fosil tengkorak anak di lapisan Pucangan, yakni pada lapisan Pleistosen Bawah di daerah Kepuhlagen, sebelah utara Perning daerah Mojokerto.

    Mereka memberikan nama jenis Pithecanthropus mojokertensis, yang merupakan jenis Pithecanthropus paling tua. Jenis Pithecanthropus memiliki ciri-ciri tubuh dan kehidupan sebagai berikut.

    a. Memiliki rahang bawah yang kuat.
    b. Memiliki tulang pipi yang tebal.
    c. Keningnya menonjol.
    d. Tulang belakang menonjol dan tajam.
    e. Tidak berdagu.
    f. Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.
    g. Memakan jenis tumbuhan.

    Jenis Pithecanthropus ini paling banyak jenisnya ditemukan di Indonesia.
    Ada beberapa jenis Pithecanthropus yang diketahui, antara lain, sebagai berikut.

    a. Pithecanthropus erectus (manusia kera berjalan tegak) adalah fosil yang paling terkenal temuan Dr. Eugene Dubois tahun 1890, 1891, dan 1892 di Kedungbrubus (Madiun) dan Trinil (Ngawi). Temuannya berupa rahang bawah, tempurung kepala, tulang paha, serta geraham atas dan bawah. Berdasarkan penelitian para ahli, Pithecanthropus erectus memiliki ciri tubuh sebagai berikut.

    1) Berjalan tegak.
    2) Volume otaknya melebihi 900 cc.
    3) Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat.
    4) Tinggi badannya sekitar 165 – 170 cm.
    5) Berat badannya sekitar 100 kg.
    6) Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah.
    7) Hidupnya diperkirakan satu juta sampai setengah juta tahun yang lalu.

    b. Pithecanthropus robustus, artinya manusia kera berahang besar. Fosilnya ditemukan di Sangiran tahun 1939 oleh Weidenreich. Von Koenigswald menyebutnya dengan nama Pithecanthropus mojokertensis, penemuannya pada lapisan Pleistosen Bawah yang ditemukan di Mojokerto antara tahun 1936 – 1941. Pithecanthropus mojokertensis artinya manusia kera dari Mojokerto. Fosilnya berupa tengkorak anak berumur 5 tahun.

    2. Homo

    Homo artinya manusia, merupakan jenis manusia purba yang paling maju dibandingkan yang lain.

    Ciri jenis manusia ini adalah

    a. berat badan kira-kira 30 sampai 150 kg,
    b. volume otaknya lebih dari 1.350 cc,
    c. alatnya dari batu dan tulang,
    d. berjalan tegak,
    e. muka dan hidung lebar, dan
    f. mulut masih menonjol.

    Adapun temuan jenis Homo sebagai berikut.


    a. Homo sapiens

    Homo sapiens artinya manusia cerdas. Homo sapiens berasal dari zaman Holosen, bentuk tubuhnya sudah menyerupai manusia sekarang. Mereka sudah menggunakan akal dan memiliki sifat seperti yang dimiliki manusia sekarang. Kehidupan Homo sapiens sederhana dan mereka masih mengembara.

    Adapun ciri-cirinya adalah

    1) volume otaknya antara 1.000 cc – 1.200 cc;
    2) tinggi badan antara 130 – 210 m;
    3) otot tengkuk mengalami penyusutan;
    4) alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan;
    5) muka tidak menonjol ke depan;
    6) berdiri dan berjalan tegak,
    7) berdagu dan tulang rahangnya biasa, tidak sangat kuat.

    BalasHapus
  13. Perbedaan Manusia Purba
    1. Manusia Megantropus Paleojavanicus
    Ciri-ciri manusia Megantropus Paleojavanicus :
    • Memiliki rahang yang kuat
    • Badan tegap dan kekar
    • Otot badan besar
    • Tulang pipi yang tebal
    • Tonjolan kening menyolok ke depan
    2. Manusia Phitecanthropus
    Ciri-ciri manusia Phitecantropus :

    * Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    * Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
    * Bentuk tubuh & anggota badan tegap
    * Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    * Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
    * Bentuk tonjolan kening tebal
    * Bentuk hidung tebal
    * Bagian belakang kepala tampak menonjol
    Ciri-ciri Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis antara lain adalah:
    1. Memiliki badan yang tegap
    2. Memiliki tinggi badan antara 165 – 180 cm
    3. Memiliki tulang rahang dan geraham yang kuat
    4. Memiliki bentuk kening yang menonjol
    5. Tidak memiliki dagu (menyerupai tengkorak manusia)
    6. Volume otak belum sempurna hanya 750cc – 1.300cc
    7. Tulang atas tengkorak tebal dan berbentuk lonjong
    8. Memiliki bentuk alat pengunyah dan tengkuk yang lebih kecil dari manusia homo.

    3. Golongan manusia homo
    Ciri-ciri golongan manusia homo:
    • Volume/isi tengkorak 1000 s/d 2000 cc
    • Alat pengunyah, rahang gigi dan otot tengkuk sudah mengecil
    • Muka tidak begitu menonjol ke depan
    • Berjalan dan berdiri sudah tegak
    • Sudah menciptakan alat-alat dari batu dan tulang
    • Tinggi badan berkisar 130-210 cm

    Jenis – jenis manusia homo:
    Homo wajakensis
    • Berbadan tegap
    • Mukanya tidak terlalu menonjol ke depan.
    • Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol
    • Tengkoraknya lebih besar dibanding Pithecanthropus.
    • Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata
    • Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang
    • Tingginya sekitar 180 cm
    • Memiliki volume otak kecil, yaitu sekitar 1000-2000 cc dengan rata-rata 1350-1450 cc.
    • Tinggi badang antara 130-210 cm, berat badan antara 30-150 kg.
    • Hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu
    • Mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang yang masih sederhana.

    Homo soloensis
    Manusia purba jenis homo soloensis artinya manusia dari Solo, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
    a. Otak kecilnya lebih besar daripada otak kecil Pithecanthropus Erectus.
    b. Tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus Erectus.
    c. Tonjolan kening agak terputus di tengah (di atas hidung).
    d. Berbadan tegap dengan ketinggian kurang lebih 180 cm.

    a. Homo sapiens
    Homo sapiens artinya manusia cerdik berasal dari zaman holosen 40.000 tahun yang lalu, telah mengalami pengecilan kepala dan tubuh yang lain, sehingga fisiknya sudah hampir sama dengan manusia zaman sekarang. Homo sapiens terdiri atas subsapiens atau ras. Jenis homo sapiens yang sampai sekarang masih ada adalah ras Mongoloid, ras Kaukasoid, dan ras Negroid. Ras Mongoloid memiliki ciri berkulit kuning dan menyebar di Asia Tenggara. Ras Kaukasoid berkulit putih berhidung mancung dan tubuhnya jangkung, hidupnya menyebar di Eropa dan Asia kecil (Timur Tengah). Ras Negroid berkulit hitam, bibir tebal, berambut keriting, hidup menyebar di Papua, Australia dan Afrika. Selain ketiga ras tersebut, terdapat dua ras yang penyebarannya terbatas yaitu ras Austromelanesoid dan ras Kaukasoid. Ras Austromelanesoid terdapat di Kepulauan Pasifik dan pulau-pulau di antara Asia dan Australia, sedangkan ras Kaukasoid atau mungkin yang dimaksud adalah ras Indian yang terdapat di Benua Amerika dan sekarang terdesak oleh orang kulit putih.


    7.Pithecanthropus robustus disebut juga Pithecanthropus mojokertensis.
    ciri-cirinya :
    • Tinggi badan sekitar 165-180 cm
    • Volume otak berkisar antara 750-1000 cc
    • Bentuk tubuh & anggota badan tegap
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
    • Geraham besar dengan rahang yang kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal
    • Bagian belakang kepala tampak menonjol

    BalasHapus
  14. KELOMPOK 8
    KELAS : X ALAM 1
    NAMA : DEVI. INDRAWATI S.
    SARAH WENINGALIH
    FIQHI FALKAN ENGLAN
    DIAZ AP
    ZIDAN S

    BalasHapus
  15. KELOMPOK 7
    KELAS : X ALAM 1
    NAMA :AGNES SUSANTO
    CHRISTINA MANOPO
    ERIX KURNIAWAN
    SHINTIA MUSTIKA
    YAZID ARRAFI

    Phithecantropus erectus
    Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus. Fosil Pithecanthropus Erectus di temukan pada tahun 1980 oleh Eugene Donuis di lembah bengawan Solo, Trinil Ngawi, Jawa Timur. Pithecanthropus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Untuk dapat di kategorikan kedalam jenis manusia purba Pithecanthropus Erectus, suati fosil harus memiliki ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus yang diantaranya:
    ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erctus antara lain adalah:
    1. Berbadan Tegap
    2. Memiliki rahang dan alat pengunyah yang kuat
    3. Memiliki tinggi badan antara 165 – 170 cm
    4. Memiliki berat badan kurang lebih 100 kg
    5. Berjalan tegak<
    6. Makanan kasar dengan sedikit pengolahan
    7. Hidup di zaman 1 – 25 juta tahun yang lampau

    meganthropus paleojavanicus
    Ciri-ciri manusia purba meganthropus paleojavanicus antara lain adalah:
    1. Memiliki tubuh yang kekar dan tegap
    2. Rahang yang besar
    3. Memiliki bentuk geraham seperti manusia tetapi tidak berdagu seperti kera
    4. Memiliki tulang pipi yang tebal
    5. Ada tonjolan di kening dan belakang kepalanya
    6. Makanan pokok tumbuh-tumbuhan
    7. Hidup pada 2 –1 juta tahun yang lalu.

    Pithecanthropus Mojokertensis
    Pithecanthropus Mojokertensis itu artinya manusia kera dari Mojokerto.
    Itu sebenarnya cuma salah satu jenis dari phitecanthropus yang ditemukan Ralph von Koeningswald di Mojokerto tahun 1936 dalam rupa fosil anak- anak. Disebut juga Pithecanthropus Robustus.

    Pithecanthropus secara tipologi berada pada lapisan Pucangan dan Kabuh. Umurnya diperkirakan 30.000- 2 juta tahun.
    Ciri- ciri pithecanthropus:
    1. Tinggi: 165- 180
    2. Badan tegap, tidak setegap Meganthropus
    3. Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus
    4. Hidung lebar dan tonjolan di kening melintang sepanjang pelipis
    5. Tidak berdagu
    6. Makanannya tumbuhan dan hewan hasil buruan

    Pithecanthropus Robustus
    PENEMU : Von Koeningswald dan F. Weidenreich
    SITUS : Trinil-Sangiran, Lembah Bengawan Solo
    TAHUN PENEMUAN : 1939
    ARTI NAMA : Manusia kera yang kuat
    MASA : Pleistosen Bawah
    CIRI-CIRI :
    Tinggi badan sekitar 165 180 cm
    Volume otak berkisar antara 750 1000 cc
    Bentuk tubuh & anggota badan tegap
    Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
    Geraham besar dengan rahang yang kuat
    Bentuk tonjolan kening tebal
    Bagian belakang kepala tampak menonjol

    BalasHapus
  16. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI HOMO

    Homo : manusia sapiens
    Fosil manusia purba jenis homo adalah paling mudah dibandingkan fosil manusia purba jenis lainya. Disebut juga homo erectus (manusia berjalan egak) atau homo sapiens (manusia cerdas/bijaksana). Dengan cara stratigrafi, diketahui fosil tersebut berada pada lapisan Notopuro. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil Homo amat bervariasi umurnya, antara 25.000-40.000 tahun.

    Ciri-ciri Homo Sapiens
    • Tinggi tubuh 130-210 cm
    • Otak lebih berkembang dari pada Meganthropus dan pithecanthropus.
    • Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
    • Tonjolang kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
    • Mempunyai ciri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid.
    Homo Wajakensis
    Posted by Timontius Pangestu Apr 3, 2010 1 comments
    Fosil manusia purba dari genus homo yang berasal dari kala Pleistosen di Indonesia ditemukan di Wajak. Fosil yang ditemukan di Wajak adalah Homo Sapiens, dekat daerah Campurdarat, Tulungagung. Fosil ini ditemukan oleh Van Rietschoten pada tahun 1889 dan diselidiki pertama kali oleh Dubois. Fosil yang ditemukan terdiri atas tengkorak, rahang bawah, dan beberapa ruasleher.
    Ciri-ciri Homo Wajakensis sebagai berikut :
    a. Muka datar dan lebar,
    b. Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol,
    c. Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata,
    d. Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang, dan
    e. Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan pipinya menonjol ke samping.

    Dari ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan, manusia Wajak tubuhnya tinggi, isi tengkorak besar, dan sudah menjadi Homo Sapiens. Walaupun demikian, para ahli sulit menentukan ke dalam ras mana Homo Sapiens ini karena ia memiliki dua cirri yaitu ras Mongoloid dan Austromelanesoid. Mungkin Homo Sapiens ini tidak hidup bersamaan dengan ras-ras yang hidup sekarang. Mungkin pula dari ras Wajak itulah subras Melayu Indonesia berasal dan turut revolusi menjadi ras Austromelanesoid yang sekarang.

    Homo Sapiens (ras Wajak) ini mungkin meliputi juga ras-ras yang hidup sekitar 25.0000 -40.000 tahun lampau di Asia Tenggara, seperti manusia Niah di Sarawak dan manusia Tabon di Pulau Palawan (Filipina).

    Penemuan fosil manusia Wajak menunjukkan bahwa sekitar 40.000 tahun silam Indonesia sudah didiami oleh Homo Sapiens. Oleh karena rasnya sulit dicocokkan dengan ras-ras pokok yang ada sekarang maka manusia Wajak itu dianggap sebagai ras tersendiri. Manusia Wajak tidak berevolusi dari Pithecanthropus, tetapi mungkin dari tahapan Homo Neanderthropus, yang fosilnya belum ditemukan di Indonesia. Mungkin pula dari Homo Neanderthalensis di tempat lain atau hasil evolusi dari Pithecanthropus Soloensis. Para ahli belum dapat menentukannya. Namun yang pasti, ras Wajak tidak hanya mendiami Indonesia bagian barat, tetapi juga sebagian Indonesia Timur yang fosil-fosilnya belum ditemukan.

    2. Homo Soloensis
    Homo Soloensis (manusia dari Solo), Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis.
    Ciri-ciri :
    a) Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
    b) Tinggi badan antara 130 – 210 cm
    c) Otot tengkuk mengalami penyusutan
    d) Muka tidak menonjol ke depan
    e) Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna


    BalasHapus
  17. 1. Meganthropus Paleojavanicus
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan belakang yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan

    2. Pithecanthropus erectus
    Artinya: manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang bagian atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
    • Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bentuk hidung tebal
    • Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang

    3. Homo Mojokertensis

    Ciri-ciri Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis antara lain adalah:
    1. Memiliki badan yang tegap
    2. Memiliki tinggi badan antara 165 – 180 cm
    3. Memiliki tulang rahang dan geraham yang kuat
    4. Memiliki bentuk kening yang menonjol
    5. Tidak memiliki dagu (menyerupai tengkorak manusia)
    6. Volume otak belum sempurna hanya 750cc – 1.300cc
    7. Tulang atas tengkorak tebal dan berbentuk lonjong
    8. Memiliki bentuk alat pengunyah


    4. Homo Robustus

    Pithecanthropus Robustus

    Penemu : Von Koeningswald dan F. Weidenreich
    Situs: Trinil-Sangiran, Lembah Bengawan Solo
    Tahun Penemuan : 1939
    Arti nama : Manusia kera yang kuat
    Masa : Pleistosen Bawah
    Ciri-ciri :
    1. Tinggi badan sekitar 165 180 cm
    2. Volume otak berkisar antara 750 1000 cc
    3. Bentuk tubuh & anggota badan tegap
    4. Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
    5. Geraham besar dengan rahang yang kuat
    6. Bentuk tonjolan kening tebal
    7. Bagian belakang kepala tampak menonjol

    5. Homo Wajakensis

    Ciri-ciri Homo Wajakensis sebagai berikut :
    a. Muka datar dan lebar,
    b. Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol,
    c. Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata,
    d. Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang, dan
    e. Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan pipinya menonjol ke samping.


    6. Homo Sapiens

    Homo sapiens purba juga memiliki bubung alis(tonjolan lapisan tulang di atas rongga mata). Dengan munculnya manusia modern anatomis, bubung alis secara signifikan berkurang, dan pada manusia modern mereka, rata-rata, samar-samar terlihat. Fitur pembeda lainnya dari MMA adalah tonjolan dagu, sesuatu yang tidak ada pada Homo sapiens purba.\
    MMA umumnya memiliki dahi vertikal dengan leluhur mereka memiliki dahi yang miring ke belakang. Menurut Desmond Morris, dahi yang vertikal pada manusia tidak hanya menaungi otak yang besar, tapi tonjolan dahi memainkan peran penting dalam komunikasi manusia lewat pergerakan alis mata dan kerutan kulit dahi.

    BalasHapus
  18. kelompok 3 : Annisa, Dewi, Jasmine, Marta, M.Guruh X-Alam 1

    BalasHapus
  19. Kelompok : 4
    Kelas : X Alam 3
    Anggota : Dio Gunafi
    Fauzunul Dini
    M Luthfi W
    Lisana D
    Nurhaliza F


    1. Jenis Pithecanthropus
    Jenis manusia ini didasarkan pada penelitian Eugene Dubois tahun 1890 di Trinil, Ngawi.

    a. Pithecanthropus erectus
    Pithecanthropus erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Pithecanthropus Erectus sudah dapat membuat alat sederhana dari bebatuan, seperti kapak perimbas (chopper).Kehidupan Pithecanthropus Erectus sangat tergantung pada sumber alam yang tersedia. Mereka juga berburu dan mengumpulkan makanan dan juga hidupnya berpindah-pindah untuk mengikuti pengembaran hewan-hewan buruan, atau untuk mencari sumber makanan di tempat lain.

    Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus :
    • Tulang Rahang dan Gigi Besar dan Kuat
    • Tidak Berdagu
    • Tingi Badan Sekitar 165-170 cm
    • Berbadan dan Berjalan Tegak
    • Kening Menonjol
    • makanannya masih kasar dengan sedikit pengolahan.
    • hidup pada 1 – 0,5 juta tahun yang lalu.
    • berat badan kurang lebih 100 kg.


    b. Pithecanthropus mojokertensis
    Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis adalah jenis manusia purba yang ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 di Peruning, Mojokerto.

    Ciri-ciri Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis antara lain adalah:

    1. Memiliki badan yang tegap
    2. Memiliki tinggi badan antara 165 – 180 cm
    3. Memiliki tulang rahang dan geraham yang kuat
    4. Memiliki bentuk kening yang menonjol
    5. Tidak memiliki dagu (menyerupai tengkorak manusia)
    6. Volume otak belum sempurna hanya 750cc – 1.300cc
    7. Tulang atas tengkorak tebal dan berbentuk lonjong
    8. Memiliki bentuk alat pengunyah dan tengkuk yang lebih kecil dari manusia homo.

    2. Jenis Meganthropus
    Jenis manusia purba ini ditemukan oleh von Koenigswald di Sangiran tahun 1936 dan 1941. von Koenigswald menemukan rahang manusia yang berukuran besar. Meganthropus paleojavanicus artinya manusia raksasa dari Jawa.
    Ciri-cirinya :
    - Memiliki tubuh yang kekar dan tegap
    -Rahang yang besar
    -Memiliki bentuk geraham seperti manusia tetapi tidak berdagu seperti kera
    -Memiliki tulang pipi yang tebal
    -Ada tonjolan di kening dan belakang kepalanya
    -Makanan pokok tumbuh-tumbuhan
    -Hidup pada 2 –1 juta tahun yang lalu.

    3. Jenis Homo
    Fosil jenis ini pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak.Penelitian dilanjut oleh Eugene Dubois bersama teman-teman.
    Ciri-ciri jenis manusia Homo
    -muka lebar
    -hidung,dahi,dan mulutnya menonjol
    -hidup pada 40.000 –25.000 tahun yang lalu.

    a. Homo sapiens artinya manusia sempurna baik segi fisik,volume otak maupun postur badannya yang secara umum tidak jauh berbeda dengan manusia modern.
    Ciri-ciri Homo Sapiens
    * Tinggi tubuh 130-210 cm
    * Otak lebih berkembang dari pada Meganthropus dan pithecanthropus.
    * Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
    * Tonjolang kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
    * Mempunyai ciri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid.


    b. Homo wajakensis
    Fosil manusia purba ini ditemukan di Wajak.
    Ciri-ciri Homo Wajakensis sebagai berikut :
    a. Muka datar dan lebar,
    b. Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol,
    c. Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata,
    d. Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang, dan
    e. Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan pipinya menonjol ke samping.

    c. Homo Soloensis
    Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.
    Ciri-cirinya :
    * Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
    * Tinggi badan antara 130 – 210 cm
    * Otot tengkuk mengalami penyusutan
    * Muka tidak menonjol ke depan
    * Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna


    BalasHapus
  20. KELOMPOK 5
    KELAS : X IPA 3
    Nama Anggota :
    1. Emilia Vanda Yovani Gaos
    2. Ghaziadieniar Rachma Zaidhani
    3. Ishel Cipta Dwi
    4. Vega Linggardani Belo
    5. Wiki Agtia Senjaya

    1. Jenis Pithecanthropus
    a. Pithecanthropus erectus
    Pithecanthropus erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Jenis manusia ini didasarkan pada penelitian Eugene Dubois tahun 1890 di Trinil, Ngawi. Pithecanthropus Erectus sudah dapat membuat alat sederhana dari bebatuan, seperti kapak perimbas (chopper).

    Ciri-ciri :
    • Tulang Rahang dan gigi besar dan kuat
    • Dagu tidak terlihat
    • Tingi Badan Sekitar 165-170 cm
    • Berbadan dan Berjalan Tegak
    • Kening Menonjol
    • makanannya masih kasar dengan sedikit pengolahan.
    • hidup pada 1 – 0,5 juta tahun yang lalu.
    • berat badan kurang lebih 100 kg.

    b. Pithecanthropus mojokertensis
    Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis adalah jenis manusia purba yang ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 di Peruning, Mojokerto.

    Ciri-cirinya antara lain :

    1. Memiliki badan yang tegap
    2. Memiliki tinggi badan antara 165 – 180 cm
    3. Memiliki tulang rahang dan geraham yang kuat
    4. Memiliki bentuk kening yang menonjol
    5. Tidak memiliki dagu (menyerupai tengkorak manusia)
    6. Volume otak belum sempurna hanya 750cc – 1.300cc
    7. Tulang atas tengkorak tebal dan berbentuk lonjong
    8. Memiliki bentuk alat pengunyah dan tengkuk yang lebih kecil dari manusia homo.

    2. Jenis Meganthropus
    Jenis manusia purba ini ditemukan oleh von Koenigswald di Sangiran tahun 1936 dan 1941. von Koenigswald menemukan rahang manusia yang berukuran besar. Meganthropus paleojavanicus artinya manusia raksasa dari Jawa.
    Ciri-cirinya :
    - Memiliki tubuh yang kekar dan tegap
    -Rahang yang besar
    -Memiliki bentuk geraham seperti manusia tetapi tidak berdagu seperti kera
    -Memiliki tulang pipi yang tebal
    -Ada tonjolan di kening dan belakang kepalanya
    -Makanan pokok tumbuh-tumbuhan
    -Hidup pada 2 –1 juta tahun yang lalu.

    3. Jenis Homo
    Fosil jenis ini pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak.Penelitian dilanjut oleh Eugene Dubois bersama teman-teman.
    Ciri-ciri jenis manusia Homo
    -muka lebar
    -hidung,dahi,dan mulutnya menonjol
    -hidup pada 40.000 –25.000 tahun yang lalu.




    b. Homo wajakensis
    Fosil manusia purba ini ditemukan di Wajak.
    Ciri-ciri Homo Wajakensis sebagai berikut :
    a. Muka datar dan lebar,
    b. Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol,
    c. Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata,
    d. Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang, dan
    e. Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan pipinya menonjol ke samping.

    c. Homo Soloensis
    Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.
    Ciri-cirinya :
    * Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
    * Tinggi badan antara 130 – 210 cm
    * Otot tengkuk mengalami penyusutan
    * Muka tidak menonjol ke depan
    * Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna

    a. Homo sapiens artinya manusia sempurna baik segi fisik,volume otak maupun postur badannya yang secara umum tidak jauh berbeda dengan manusia modern.
    Ciri-ciri Homo Sapiens
    * Tinggi tubuh 130-210 cm
    * Otak lebih berkembang dari pada Meganthropus dan pithecanthropus.
    * Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
    * Tonjolang kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
    * Mempunyai ciri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid.

    BalasHapus